Menu
mediakoran.com

Vasektomi Jadi Syarat Bansos? Wakil Rektor Ibnu Chaldun: Pendekatan Harus Lebih Manusiawi

  • Share

MeKo || Jakarta 

Polemik terkait wacana vasektomi sebagai syarat penerima Bantuan Sosial (Bansos) di Jawa Barat terus menjadi sorotan publik. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyebut kebijakan ini bertujuan menekan angka kelahiran, namun sejumlah pihak menilai pendekatan tersebut kurang bijak.

Salah satu tanggapan datang dari Dr. Murtiman, SH, Wakil Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta. Ia menilai, kebijakan tersebut meskipun dimaksudkan untuk kebaikan, terkesan terburu-buru dan tidak memperhitungkan aspek sosial-budaya masyarakat.

“Maksudnya mungkin baik, tapi pendekatannya terlalu konvensional. Ini tidak sesuai dengan dinamika masyarakat modern saat ini,” jelas Murtiman.

Menurutnya, keberhasilan pengendalian populasi tidak hanya dilihat dari segi pengurangan kelahiran, tapi juga bagaimana kualitas generasi bisa ditingkatkan—dan pendidikan adalah kunci utamanya.

“Kalau generasi penerus kita punya kualitas, punya keterampilan, itu jauh lebih strategis ketimbang hanya sekadar menekan jumlah anak lewat vasektomi,” ujar Murtiman.

Dalam hal ini, Murtiman menekankan pentingnya peran lembaga pendidikan, termasuk Universitas Ibnu Chaldun, dalam membentuk sumber daya manusia yang unggul. Ia menyoroti bahwa kampus yang dipimpinnya memiliki pendekatan pendidikan yang selaras dengan kebutuhan dunia kerja.

“Universitas Ibnu Chaldun Jakarta memiliki berbagai jurusan strategis, mulai dari hukum, ekonomi, teknologi hingga pendidikan. Semua dirancang berbasis kompetensi, agar lulusan kami siap bersaing dan langsung terjun ke dunia kerja,” jelasnya.

Tak hanya itu, Ibnu Chaldun juga aktif mendorong kolaborasi dengan industri dan institusi pemerintahan untuk memperkuat link and match antara pendidikan dan kebutuhan lapangan.

“Mahasiswa tidak hanya diajarkan teori, tetapi juga praktik lapangan dan pelatihan berbasis skill. Kami ingin mereka menjadi solusi, bukan beban bagi bangsa,” tegas Murtiman.

Ia pun mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan pendidikan sebagai cara jangka panjang membangun generasi unggul, alih-alih menempuh langkah-langkah instan yang dapat memicu kontroversi.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *