MeKo|| BANDUNG
Direktur Pembinaan dan Latihan Pusat Kesenjataan Kavaleri (Dirbinlat Pussenkav) Kolonel Kav Edward Sitorus hadir sebagai pembicara dalam seminar bertajuk “Hukum Anti-Bullying: Tinjauan Aspek Hukum dan Upaya Pencegahan serta Penanganan Kasus Bullying di Indonesia”, yang digelar dalam rangka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa kelas 10 SMAK 1 BPK Penabur Bandung, Selasa (15/7/2025).
Dalam paparannya, lulusan Akademi Militer tahun 1990 itu menekankan pentingnya kesadaran hukum di kalangan pelajar dalam menangkal tindakan perundungan atau bullying. Ia mengajak para siswa untuk tidak tinggal diam jika melihat tindakan kekerasan verbal maupun fisik di lingkungan sekolah.
“Yang kamu ejek, sedang berjuang untuk tetap hidup hari ini. Bercandamu mungkin lucu untukmu, tapi bisa jadi luka seumur hidup untuknya,” ujar Kolonel Edward mengutip pesan yang menggugah para peserta seminar.
Ia juga menekankan pentingnya peran siswa sebagai bagian dari solusi, bukan sekadar penonton. “Suara kecilmu bisa menyelamatkan satu nyawa. Korban bullying tak butuh penonton, mereka butuh sahabat yang berdiri di sampingnya,” tambahnya.
Seminar ini menjadi bagian dari upaya SMAK 1 BPK Penabur Bandung dalam membentuk karakter siswa yang berintegritas, memiliki empati sosial, dan memahami pentingnya perlindungan hukum bagi sesama.
BANDUNG — Direktur Pembinaan dan Latihan Pusat Kesenjataan Kavaleri (Dirbinlat Pussenkav) Kolonel Kav Edward Sitorus hadir sebagai pembicara dalam seminar bertajuk “Hukum Anti-Bullying: Tinjauan Aspek Hukum dan Upaya Pencegahan serta Penanganan Kasus Bullying di Indonesia”, yang digelar dalam rangka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa kelas 10 SMAK 1 BPK Penabur Bandung, Selasa (15/7/2025).
Dalam paparannya, lulusan Akademi Militer tahun 1990 itu menekankan pentingnya kesadaran hukum di kalangan pelajar dalam menangkal tindakan perundungan atau bullying. Ia mengajak para siswa untuk tidak tinggal diam jika melihat tindakan kekerasan verbal maupun fisik di lingkungan sekolah.
“Yang kamu ejek, sedang berjuang untuk tetap hidup hari ini. Bercandamu mungkin lucu untukmu, tapi bisa jadi luka seumur hidup untuknya,” ujar Kolonel Edward mengutip pesan yang menggugah para peserta seminar.
Ia juga menekankan pentingnya peran siswa sebagai bagian dari solusi, bukan sekadar penonton. “Suara kecilmu bisa menyelamatkan satu nyawa. Korban bullying tak butuh penonton, mereka butuh sahabat yang berdiri di sampingnya,” tambahnya.
Seminar ini menjadi bagian dari upaya SMAK 1 BPK Penabur Bandung dalam membentuk karakter siswa yang berintegritas, memiliki empati sosial, dan memahami pentingnya perlindungan hukum bagi sesama.