MeKo|| Solo
Momen hangat dan penuh makna terjadi pada Minggu sore, 20 Juli 2025, ketika Presiden RI Prabowo Subianto berkunjung ke kediaman Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Sumber, Banjarsari, Solo. Kunjungan tersebut disambut antusias oleh tokoh-tokoh nasional, salah satunya Prof. Dr. Paiman Raharjo, seorang akademisi dan tokoh intelektual yang dikenal luas sebagai pemikir kebangsaan.
Menurut Prof Paiman, pertemuan dua pemimpin bangsa tersebut menunjukkan semangat membangun negeri secara kolaboratif. “Saya melihat ini sebagai simbol kuat bahwa Presiden Prabowo tidak hanya menjalankan amanat rakyat sebagai kepala negara, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dalam membangun Indonesia. Kunjungannya ke rumah Jokowi menunjukkan bahwa beliau menghargai jasa dan pandangan pendahulunya,” ujar Prof Paiman dalam keterangannya, Senin (21/7/2025).
Kunjungan ini dianggap memiliki pesan simbolik yang sangat kuat. Di tengah dinamika politik yang kerap terfragmentasi, kebersamaan antara Prabowo dan Jokowi menjadi angin segar bagi rakyat yang mendambakan stabilitas dan kesinambungan pembangunan nasional.
“Ini bukan sekadar silaturahmi personal, tapi menjadi pesan penting bahwa dua tokoh besar bangsa ini punya kesadaran sejarah. Mereka memilih untuk merawat harmoni dan meneruskan estafet pembangunan,”tegas Prof Paiman.
Menurutnya, bangsa Indonesia membutuhkan figur-figur pemersatu yang mampu meredam polarisasi politik dan menyatukan semua elemen bangsa dalam bingkai kebangsaan. “Prabowo adalah pemimpin yang berjiwa besar, dan Jokowi adalah negarawan sejati. Pertemuan mereka adalah contoh ideal tentang bagaimana elite politik seharusnya bertindak setelah pemilu usai,”lanjutnya.
Prof Paiman yang juga dikenal sebagai pendidik dan pembina banyak organisasi kepemudaan menilai bahwa pertemuan tersebut tidak lepas dari upaya menyatukan visi menuju Indonesia Emas 2045. Ia menilai kesinambungan proyek-proyek strategis nasional yang dimulai era Jokowi akan dilanjutkan dan bahkan diperkuat di masa pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Saya optimistis bahwa agenda besar seperti Ibu Kota Nusantara (IKN), ketahanan pangan, kemandirian energi, hingga revolusi industri 5.0 akan dilanjutkan oleh Prabowo dengan pendekatan baru yang lebih progresif, namun tetap dalam jalur yang diletakkan oleh Jokowi,”tambahnya.
Dalam akhir pernyataannya, Prof Paiman mengajak seluruh elite politik Indonesia untuk meneladani sikap kenegarawanan Jokowi dan Prabowo. “Sudah waktunya bangsa ini keluar dari politik balas dendam dan pecah belah. Politik itu alat untuk kemaslahatan, bukan arena permusuhan,” tandasnya.
Kunjungan Prabowo ke kediaman Jokowi tidak hanya menciptakan suasana sejuk di tengah riuhnya dinamika politik pasca Pilpres 2024, tetapi juga memberi harapan baru bagi rakyat Indonesia bahwa masa depan negeri ini sedang diarahkan oleh kerja sama, bukan kompetisi semata.
Seiring dengan sambutan publik yang positif, pertemuan itu mempertegas bahwa pembangunan bangsa tak bisa dijalankan sendirian. Seperti yang dikatakan Prof Paiman, “Membangun negeri adalah tugas bersama, dan saat para pemimpin kita saling menggenggam tangan, maka rakyat pun akan ikut melangkah penuh harapan.”pungkasnya.(red).