MeKo|| Jakarta
Di tengah dinamika sosial dan ekonomi masyarakat urban, Pengurus Daerah ‘Aisyiyah Jakarta Barat terus menegaskan peran strategisnya dalam pemberdayaan perempuan dan pembangunan masyarakat. Dua isu krusial yang kini menjadi fokus utama adalah peningkatan akses pendidikan dan penguatan ketahanan pangan keluarga.
Sebagai organisasi perempuan Muhammadiyah yang telah mengakar sejak tahun 1917, ‘Aisyiyah membawa sejarah panjang dalam dakwah, pendidikan, serta gerakan sosial yang menyasar akar persoalan ketimpangan. Di Jakarta Barat, semangat ini diwujudkan melalui berbagai inisiatif nyata—mulai dari pemberian beasiswa, pendirian lembaga pendidikan, hingga keterlibatan aktif dalam pengembangan ekonomi keluarga.
“Pendidikan adalah kunci perubahan. Namun kemandirian ekonomi, terutama melalui ketahanan pangan, adalah benteng keluarga dari krisis,” ujar Syarifah, salah satu pengurus Aisyiyah Jakarta Barat, di Jakarta, Senin (4/8/2025)
Program ketahanan pangan yang digalakkan PD ‘Aisyiyah Jakarta Barat tidak hanya menyasar aspek konsumsi, tetapi juga produksi. Pelatihan berkebun urban, pengolahan bahan pangan lokal, serta edukasi gizi keluarga menjadi bagian dari strategi menyeluruh untuk memperkuat ketahanan keluarga dari sisi dasar.
Inisiatif ini juga mendapat respons positif dari berbagai kalangan, termasuk pemerintah daerah. ‘Aisyiyah aktif menjalin kolaborasi lintas sektor dalam mendorong tercapainya tujuan pembangunan nasional. Di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, sinergi antara organisasi masyarakat sipil dan negara menjadi semakin penting untuk menjawab tantangan sosial yang kompleks.
Dengan berpegang pada prinsip “amar makruf nahi mungkar” dan nilai “mencerahkan”, ‘Aisyiyah Jakarta Barat terus melangkah sebagai kekuatan sosial yang berakar di tengah masyarakat. Visi mereka jelas: membangun masyarakat Islam yang cerdas, mandiri, dan berkeadaban—dimulai dari rumah, keluarga, hingga tatanan komunitas yang lebih luas.