MeKo||Jakarta
Suasana penuh warna dan semangat kebersamaan terasa dalam acara Gebyar Budaya Hajatan Kampung Sunter Jaya yang digelar pada Sabtu (9/11/2025) di RTH Taman Elok, Pulo Besar 1, RT 04 RW 011, Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Acara yang diselenggarakan dalam rangka Milad ke-6 Sanggar Sin Lamba Batavia ini dihadiri ribuan warga dan pegiat budaya dari berbagai wilayah Jabodetabek, menjadi ajang silaturahmi serta ekspresi seni budaya Betawi yang sarat makna.
Kegiatan dibuka dengan pantun khas Betawi:
“Jalan-jalan ke Atrium, pulangnya lewat Sumur Batu, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,”
yang disambut tepuk tangan hangat, diikuti doa bersama sebagai wujud rasa syukur atas terlaksananya acara budaya yang dinanti-nantikan ini.
Acara secara simbolis dibuka oleh Camat Tanjung Priok Samsul Rizal melalui tabuhan gong, didampingi Lurah Sunter Jaya Eka Prisilian Yeluma, anggota DPR RI dan DPRD, Guru Besar Sanggar Sin Lamba Batavia Babe H. Achmad Mukhlis, serta Ketua Umum Sanggar Sin Lamba Batavia Erfan Pratama.
Hadir pula sejumlah tokoh penting seperti perwakilan Sudin Kebudayaan dan Pariwisata Jakarta Utara, KESBANGPOL, BAZNAS, Koramil 03, Polsek Tanjung Priok, Ketua Bamus 1982 H. Abdul Hamid, para ketua RT/RW, pelestari budaya, serta masyarakat Sunter Jaya yang memadati lokasi dengan antusiasme tinggi.
Dalam sambutannya, Camat Tanjung Priok Samsul Rizal mengungkapkan apresiasi atas kekompakan masyarakat dan kiprah Sanggar Sin Lamba Batavia dalam menjaga kebudayaan Betawi.
“Budaya adalah identitas kita. Jika kita mampu menjaganya, berarti kita menjaga jati diri bangsa. Saya bangga kepada masyarakat Sunter Jaya dan Sanggar Sin Lamba Batavia yang terus melestarikan budaya Betawi melalui kegiatan yang positif seperti ini,” ujarnya.
Sementara itu, Lurah Sunter Jaya Eka Prisilian Yeluma menyampaikan rasa bangganya atas terselenggaranya kegiatan yang menghidupkan semangat warga dan memperkuat ikatan sosial di wilayahnya.
“Kami dari pihak kelurahan sangat mendukung kegiatan seperti ini. Gebyar Budaya tidak hanya menjadi ajang hiburan, tapi juga sarana mempererat persaudaraan, menumbuhkan rasa cinta budaya lokal, dan menumbuhkan kebersamaan di tengah masyarakat Sunter Jaya,” ungkap Eka.
Ia juga menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, tokoh masyarakat, dan pelaku seni harus terus dijaga agar kegiatan serupa bisa berkelanjutan setiap tahunnya.
Anggota DPR RI Komisi III Hasbiyallah Ilyas menegaskan pentingnya dukungan terhadap kegiatan pelestarian budaya daerah.
“Budaya Betawi adalah akar dari keberagaman Jakarta. Melalui kegiatan seperti Gebyar Budaya ini, kita memperkuat rasa cinta tanah air, mempererat silaturahmi, dan menjaga warisan leluhur agar tidak hilang di tengah arus globalisasi,” ucap Hasbiyallah.
Senada dengan itu, anggota DPRD DKI Jakarta Hengky Wijaya turut memberikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini.
“Seni dan budaya bukan sekadar pertunjukan, tapi menjadi media pembentukan karakter dan perekat sosial masyarakat. Sanggar Sin Lamba Batavia telah memberi contoh nyata bagaimana budaya bisa menjadi jembatan persaudaraan di tengah masyarakat urban,” tuturnya.
Acara semakin semarak dengan penampilan enam pendekar cilik — Farel, Rafael, Sodiq, Nabila, Chika, dan Marsya — dari Perguruan Silat sanggar Sinlamba Batavia pusat dan cabang Gunung Sahari Selatan, yang tampil penuh semangat di hadapan para tamu undangan.
Perwakilan panitia penyelenggara juga menyampaikan rasa terima kasih dan harapan agar kegiatan ini terus berlanjut.
“Acara ini kami laksanakan sebagai ajang silaturahmi dan ekspresi seni warga Sunter Jaya serta para pegiat budaya se-Jabodetabek. InsyaAllah kami akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah untuk mendukung pembangunan kota dan memajukan kebudayaan Betawi,” ujar panitia.
Ketua DPW PPSI DKI Jakarta Bang Ramdani, yang juga Guru Besar Perguruan Silibet, turut memberi pandangannya tentang pentingnya kolaborasi antarperguruan.
“Silat dan budaya adalah satu napas. Keduanya mengajarkan nilai-nilai luhur seperti hormat, disiplin, dan tanggung jawab. Kegiatan seperti ini menjadi momentum mempererat persaudaraan antarperguruan dan memperkenalkan pencak silat Betawi kepada generasi muda,” ungkapnya.
Selain diisi dengan penampilan kesenian, acara ini juga menghadirkan santunan untuk 60 anak yatim piatu oleh Babe H. Achmad Mukhlis, Camat Samsul Rizal, dan Lurah Eka Prisilian Yeluma.
Beragam pertunjukan budaya menghidupkan suasana, mulai dari tarian Jawa Barat, hadroh ibu-ibu dan remaja RW 011, bodoran Betawi, tarian RW 09, gambang kromong, atraksi silat, hingga lenong Betawi yang menampilkan Opie Kumis dan Sabar Bokir.
Kegiatan ini turut didukung oleh berbagai pihak, termasuk PT Pembangunan Jaya Ancol yang memberikan door prize tiket rekreasi ke Sea World, Samudra, dan Jakarta Bird Land masing-masing lima tiket.
Sejumlah media online seperti wartapembaruan.co.id, askara.co, dan detiksatu.com turut mendukung publikasi acara untuk memperluas semangat pelestarian budaya Betawi ke masyarakat luas.
Menjelang sore, penampilan Band DJ Smile Of Jamaica semakin menambah kemeriahan dan membawa suasana semakin hangat. Acara pun berlanjut hingga malam hari dengan penuh kegembiraan dan kebersamaan.
Kemeriahan Gebyar Budaya Sunter Jaya ini menjadi bukti nyata semangat masyarakat dalam melestarikan seni dan budaya Betawi sebagai warisan leluhur yang harus dijaga bersama.
“Mari kita jaga marwah budaya kita. Jika bukan kita yang melestarikannya, siapa lagi?” tutup panitia dengan pesan yang menggugah semangat seluruh hadirin.











