Radarpasundan|| JAKARTA
Ratusan aktivis dan simpatisan yang tergabung dalam Komite Solidaritas Palestina dan Yaman (KOSPY) menggelar unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, siang ini 19/10. Aksi ini dilakukan untuk menyuarakan solidaritas dengan perjuangan kemerdekaan Palestina sekaligus mengecam Israel dan Amerika Serikat atas genosida yang berlangsung selama lebih dari dua tahun di Gaza.
Selain menyatakan dukungan dan kecaman, aksi tersebut juga secara tegas menolak wacana “Two State Solution” atau solusi dua negara. Solusi yang diusung oleh sejumlah negara, termasuk Pemerintah Indonesia, dinilai justru membuka pintu bagi pengakuan terhadap penjajahan Israel atas bangsa Palestina.
Pernyataan sikap resmi KOSPY yang diterima redaksi memuat enam poin utama:
1. Mengutuk Penjajahan dan Genosida: Aksi ini mengutuk keras penjajahan dan genosida oleh entitas Zionis Israel selama lebih dari 77 tahun atas bangsa Palestina, yang disebut sebagai “noda sejarah kemanusiaan dan HAM.” Mereka menyerukan agar entitas tersebut dibubarkan.
2. Menuntut Penghentian Pelanggaran: KOSPY menuntut dihentikannya 37 jenis pelanggaran yang dinyatakan terus dilakukan Zionis pasca-berlakunya gencatan senjata di Gaza.
3. Menolak Sikap Presiden: Aksi ini secara khusus menolak wacana pengakuan atau legitimasi keberadaan Israel yang disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto. Sikap pemerintah dinilai bertentangan dengan ideologi konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Menolak Normalisasi: KOSPY menegaskan bahwa normalisasi hubungan dengan Israel adalah haram dan merupakan bentuk pengkhianatan atas kemanusiaan, moralitas, agama, HAM, serta menciderai kedaulatan Indonesia. Mereka mendukung sikap konsisten rezim pemerintahan sebelumnya dalam membela Palestina.
5. Mengutuk Agresi ke Lebanon: Aksi ini juga mengutuk agresi Zionis Israel ke Lebanon yang dinilai mengganggu stabilitas perdamaian dan berpotensi memicu eskalasi serta peperangan yang lebih luas.
6. Mengecam Negara Pendukung dan Dorong BDS: KOSPY mengecam sikap hipokrisi negara-negara Barat dan Arab yang dianggap mendukung penjajahan Israel. Sebagai langkah nyata, mereka mendorong perluasan gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) untuk melawan kolonialisme modern.
Aksi berlangsung tertib dan diakhiri dengan pembacaan pernyataan sikap tersebut. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Kedubes AS terkait unjuk rasa tersebut.