MeKo|| Kartasura
Sebagai acara puncak dalam rangkaian Gelar Budaya Sedulur Sejati pada malam Minggu tanggal 20 September 2024 telah dipentaskan Wayang Babad Kartasura dengan lakon ( serial ) Perjuangan Raden Mas Said dan Sunan Kuning oleh dalang Ki Amar Pradopo, putra dari almarhum Ki Warsino Slenk. Pementasan dimulai tepat pukul 20.15 WIB s/d pukul 01.30 WIB di Bangsal Kreatif Desa Kranggan Makamhaji Kartasura yang dihadiri ratusan para pencinta seni budaya wayang kulit.
Di sela kata sambutannya, RAy Dyah Ayu Kusuma Wijaya yang mewakili suaminya KRA Dr.H Djuyamto SH MH selaku pemrakarsa Wayang Babad Kartasura tak kuasa menahan haru dan tangis saat menyinggung persahabatan yang tulus antara almarhum Ki Warsino Slenk dengan KRA Dr H Djuyamto SH MH.
Kemudian sambutan dilanjutkan oleh Ki Amar Pradopo yang menyampaikan inisiasi acara Gelar Budaya Sedulur Sejati memang diilhami oleh sebuah persahabatan yang tidak didasari oleh kepentingan pribadi namun untuk tujuan kepentingan pelestarian budaya bangsa.
Sebelum pagelaran dimulai, RAy Dyah Ayu Kusuma Wijaya menyerahkan sosok wayang kulit Raden Mas Said dan Sunan Kuning kepada dalang Ki Amar Pradopo.
Sebagaimana dalam pengantar pementasan, Ki Amar Pradopo menerangkan bahwa wayang Babad Kartasura merupakan wayang kreasi baru bukan wayang kulit konvensional seperti Mahabarata atau Ramayana, yang mana lakon yang dimainkan adalah berdasarkan fakta sejarah bukan fiksi. Wayang Babad Kartasura juga wujud kolaborasi para seniman, budayawan maupun ahli sejarah di antaranya Ki Wahyu Dunung Raharjo, Ki Tulus Raharjo, Dr Rudi Wiratama.
Dalam kesempatan ini Camat Kartasura Ikhwan Sapto Darmono,S,Pd,M.Pd,di dampingi Kapolsek Kartasura AKP. Tugiyo S.H.M.H. Danramil 06 Kartasura Kapten. Inf. Ismail dan Kepala desa Makamhaji Agus Purwanto,S.E. Mengucapkan Banyak Terima kasih Atas pementasan Wayang Babad Kartasura Yang Bertepatan Dengan Ambal Warsa Kartasura Yang ke 345 Tahun Teriring Doa Semoga acara ini bermanfaat dan Salam semangat selalu untuk DR.KRA.H.Djuyamto Rekso Adiningrat SH.M.H.
Rasa bangga juga di ucapkan dari perwakilan penonton yaitu KRA. Kuncoro Adinigrat
“Saya sangat Bangga dan bersyukur bisa menyaksikan Pertunjukan Wayang Babad Kartasura ini Semoga Ini bisa menjadi Edukasi bagi Masyarakat Kartasura untuk mempelajari sejarah”.
Antusiasme penonton terlihat dari sejak awal pementasan sampai tancep kayon ( berakhir ) tidak beranjak dari tempat duduk menikmati jalannya cerita yang dilakonkan dengan apik oleh Ki Amar Pradopo. Apalagi olah sabetan wayang ditunjang oleh lighting yang seirama dengan bunyi gamelan, seringkali membuat penonton tepuk tangan.
Nug/yus. Red.