Puluhan Warga Tolak Pembangunan Mini Soccer, Investor Seakan Lepas Tangan
Kabupaten Bogor | mediakoran.com
Puluhan warga Kelurahan Karadenan menolak pembangunan Mini Soccer di wilayah kelurahan Karadenan, Senin (06/06/2022).
Pasalnya di lokasi pembangunan mini soccer berkali – kali terjadi banjir saat turun hujan, lumpur tanah merah yang tumpah ke jalan membuat jalanan licin akibat tanah yang tergerus air mengalir di jalanan utama warga, sehingga membuat jalanan licin.
Salah satu warga, Hendra mengungkapkan banyaknya pemotor sempat terjatuh akibat tanah merah yang mengalir di jalanan. “Karena disini kan jalur alternatif yang sering dilalui, dari sore sampai malam ada aja beberapa kendaraan roda dua jatuh lewat di jalan sini,” ujarnya.


“Sebenarnya warga disini menolak adanya pembangunan mini soccer karena tidak adanya kejelasan dari pihak pengembang sampai sekarang kepada warga, padahal warga meminta dibuatkan saluran air atau gorong-gorong tapi sampai sekarang tidak ada tindakan apa pun,” lanjutnya.
“Bahkan warga hanya dijanjikan oleh pihak pengembang terkait masalah rumah warga ada yang terkena dampak dari pembangunan lumpur tanah merah yang masuk kerumah warga, ucap warga lain bernama Awang atau yang akrab dipanggil Galib.

“Ini harus cepat ditindak kalau tidak, nanti akan terus ada yang seperti ini,” kata Awang.
Sementara itu ditempat berbeda, Lurah Karadenan Aprianto, S.E. usai ditemui menerangkan awal mulanya pembangunan mini soccer berjalan lancar, namun pembangunannya terhenti tanpa sebab.
“Beberapa bulan sebelumnya pembangunan mini Soccer berjalan dengan baik, itu yang kelola pihak ketiga, gak taunya berhenti tanpa sebab saya saja sampai sekarang belum ketemu sama pihak pengembangnya,” ujarnya.
Menurut Aprianto, tanah yang dibangun untuk mini soccer tersebut milik Pemerintah Daerah (Pemda) yang disewakan, itu tanah milik (Dispora) disewakan untuk dijadikan lapangan mini soccer, karena berdekatan dengan sekolah olahraga,” tutupnya.
(MFS)