Ketua Dan Pengurus PSSB Mengelar Konferensi Pers

Bireuen – mediakoran.com

Para sesepuh Pengurus PSSB mengelar Konferensi Pers, mengenai perobohan Stadion Bola Kaki Cot Gapu, dan meminta segera Pemkab Bireuen menyediakan lapangan pengganti.
Senin (04 Oktober 2021)

Ketua Pengurus PSSB (Persatuan Sepakbola Seluruh Bireuen) Drs. H. Mustafa, A. Geulanggang menyampaikan, dalam upaya mengembalikan kegemilangan dari rentetan sejarah olah raga (Sepak Bola) Suport dan dukungan dari para pihak sangat diharapkan,

Pasca dirobohkan Stadiun Cot Gapu oleh pemerintah daerah baru-baru ini, sepertinya sejarah Sepak Bola (PSSB) akan pudar seiring runtuhnya tembok bangunan. Demikian juga aktifitas latihan para pemain bola dari PSSB seakan turut terbatasi, ujar Mustafa.

Menanggapi permasalahan tersebut, Mustafa menegaskan” Pengurus PSSB mendesak Pemkab Bireuen”Sesegera mungkin” menyediakan lapangan pengganti”, perobohan Stadion Cot Gapu untuk dijadikan RTH (Ruang Terbuka Hijau).

“Jika tidak teralisasi hingga 2 tahun kedepan, PSSB kembali beraktifitas di Stadion Cot Gapu, Selain itu tidak segan-segan untuk perkara dimaksud akan dibawa ke jalur hukum. Hal tersebut dilakukan demi menjaga dan mempertahankan”Sejarah, Harkat dan Martabat persepak bolaan Bireuen, Tegas mantan Bupati, Mustafa A Glanggang.

Sementara Sesepuh PSSB H. Sofyan ( Bang Yan PT ) mengusulkan, menghidupkan kembali kegemilangan membutuhkan tata pengelolaan yang terbaru. Sehingga perkembangan serta perubahan Era (Masa) dapat tersahuti, karena segala sesuatu pada nantinya tidak akan terbentur dengan pendanaan,

Legalitas PSSB tidak memadai hanya dengan Nama, Tim, Organisasi ataupun Persatuan”, Akan tetapi sudah tiba masanya untuk PSSB hadir dalam bentuk PT (Perseroan Terbatas) Apabila secepatnya dapat direalisasikan, sejarah sepak bola Bireuen kembali Gemilang dan bersinar di Nusantara, ungkap H. Sofyan.

Dipaparkan, Bermula dari lapangan FOA” PSBS (Persatuan Sepak Bola Bireuen Sekitar) pada tahun 1969 persatuan ini dikukuhkan dibawah kepengurusan yang di ketuai Yusuf Lomno (Dandis) ketika itu. Dikarenakan nama tersebut persis sama dengan nama persatuan luar daerah, sehingga PSBS dirubah menjadi PSSB pada tahun 1971 dan di kenal kekal sampai saat ini.

Sesepuh, H.Sofyan mengatakan, menghidupkan kembali PSSB sebagaimana sebelumnya, membutuhkan dukungan serta Suport dari berbagai pihak baik swasta dan pemerintah setempat. Sejarah kegemilangannya tercatat dalam ingatan dan dunia persepak bolaan tanah air,

Keterangan disampaikan oleh pengurus yang turut dihadiri sesepuh PSSB dalam Konferensi Pers di lapangan bola kaki desa cot gapu kecamatan kota juang kabupaten Bireuen.
Senin sore di sela – sela latihan pertandingan persiapan menghadapi Liga 3 bulan Nopember mendatang.

(Hendri/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *