Setelah Pasutri Ribut Besar, Paginya Si Istri Keramas
MediaKoran – Kesehatan,
Kamu pernah bertengkar hebat dengan pasangan, kemudian segera berdamai dan berhubungan seksual setelahnya? Banyak pasangan melakukannya karena seks dalam kondisi seperti ini kadang terasa lebih menggairahkan dari biasanya.
Banyak cara dilakukan pasangan suami-istri untuk menyelesaikan masalah di dalam keluarga. Termasuk melakukan hubungan seksual setelah bertengkar. ebenarnya, berhubungan seksual setelah bertengkar sehat atau tidak ya? Yuk simak ulasan di bawah ini.

Berhubungan seksual setelah bertengkar, seakan membuat semua persoalan yang dipermasalahkan sebelumnya terlupakan seketika. Kenapa bisa begitu? Di bawah ini adalah beberapa alasan yang mungkin menjadi penyebabnya:
- Pengalihan gairah
Alasan utama seks setelah bertengkar terasa menggairahkan adalah karena terjadi pengalihan gairah dari satu situasi ke situasi lain. Dalam hal ini, amarahmu beralih menjadi gairah seksual bersama pasangan.
- Saling memengaruhi
Emosi yang dirasakan seseorang, dapat memengaruhi emosi orang lain. Saat kamu melihat orang sedih dan menangis, kamu dapat berempati, bahkan bersimpati dan ikut sedih. Begitu juga saat pasanganmu terangsang, kamu mungkin saja ikut terangsang, meskipun kamu baru saja bertengkar.
- Rasa takut kehilangan pasangan
Emosi yang memuncak saat bertengkar, dapat membuat salah satu atau kedua pihak, merasa takut kehilangan. Rasa takut inilah yang kemudian memicu hasrat seksual untuk kembali menjalin kedekatan. Jadi, tidak heran jika pasangan berhubungan seksual setelah bertengkar.
Jika dilihat dari sisi positifnya, seks setelah bertengkar dapat mempererat hubungan suami-istri. Sebab aktivitas ini dapat memberi kesan bahwa mereka bisa tetap bersama meski sempat bertengkar. Apapun yang terjadi, seberapapun hebatnya pertengkaran, cinta mereka akan terus bertahan.
Namun untuk menilai apakah aktivitas ini sehat atau tidak, harus dinilai kembali seberapa besar pertengkaran yang terjadi, penyebab yang mendasari hubungan seksual setelah bertengkar, kualitas hubungan, dan seberapa sering ini terjadi. Bisa jadi berhubungan seksual setelah bertengkar, hanya menyembunyikan permasalahan yang sebenarnya terjadi, tanpa adanya penyelesaian.
Tidak Selamanya Sehat
Dalam hubungan yang sehat, berhubungan seksual setelah bertengkar terjadi karena alasan yang tepat. Pasangan tersebut merasa bahwa masalah yang berhasil diselesaikan bersama, dapat membawa mereka ke dalam hubungan yang lebih dekat dan intim.
Seks setelah bertengkar hanya akan membawa efek baik jika pasangan mampu berkomunikasi dengan baik, pertengkaran hanya terjadi sesekali, dan bukan mempermasalahkan hal yang mendasar.
Sebaliknya, seks setelah bertengkar bisa menjadi berbahaya jika:
- Terjadi terus menerus, apalagi dengan kekerasan
Jika setelah melakukan hubungan seks pertengkaran tetap terjadi terus menerus, apalagi jika terjadi kekerasan, tentu ini bisa menjadi kebiasaan yang tidak sehat dan bahkan menyakitkan, terutama bagi perempuan.
- Tidak menyelesaikan masalah sebenarnya
Seks setelah bertengkar tidak baik jika membuat kamu dan pasanganmu jadi tidak menganggap serius penyebab pertengkaran, sehingga tidak mencari solusi atau jalan keluar untuk menyelesaikannya.
- Menjadikan seks sebagai solusi
Seks setelah bertengkar kadang menimbulkan fantasi alam bawah sadar, yang menganggap bahwa semua hal dapat membaik hanya dengan seks. Padahal, bisa jadi setelah itu salah satu atau keduanya kembali merasa sedih atau kecewa.
- Menjadi kebiasaan buruk
Hubungan seksual setelah pertengkaran yang terjadi terus-menerus justru seperti candu. Apalagi jika salah satu pihak sengaja memprovokasi pertengkaran hanya karena ingin merasakan hubungan seksual yang menggairahkan.
Intimasi yang sehat seharusnya terbangun dari cinta dan kesetaraan. Saat kamu bertemu pasangan yang tepat, kamu akan merasa setara dengannya dan stabil secara emosional.
Kamu dan pasangan akan melakukan hubungan seksual untuk alasan yang tepat. Bukan semata-mata ingin menghentikan pertengkaran, tanpa harus menghadapi masalah yang sebenarnya.
Jika kamu berada dalam siklus pertengkaran dan seks yang terjadi terus menerus, mungkin ini saatnya untuk mengambil jarak sebentar dan memikirkan hubungan seperti apa yang dapat membuatmu benar-benar tenang dan nyaman.
Sesulit apapun, pilihan terbaik adalah jujur pada diri sendiri dan pasangan. Bila kamu dan pasanganmu merasa sulit mengatasi masalah ini, coba manfaatkan layanan konsultasi pasangan bersama psikolog.