Hasil Survei Kata-kata Insight Center :Ini 10 Brand Lokal Terpopuler
Jakarta – Mediakoran.com
Indomie, Wardah dan Maspion adalah tiga merek lokal yang paling diingat dan paling disukai konsumen. Selain ketiga merek itu, Polytron, brand perusahaan Indofood, Advan, Eiger, Aqua, Tolak Angin dan Viva juga masuk dalam jajaran 10 besar merek lokal yang paling diingat konsumen.
Survei popularitas merek lokal ini dilakukan oleh Katadata Insight Center terhadap 6697 konsumen di 34 provinsi dengan rentang usia 17 sampai 65 tahun. Survei dilakukan secara online dengan bekerjasama dengan aplikasi Cashpop pada 13-17 Oktober 2020.
Direktur Riset Katadata Insight Center Mulya Amri, Ph.D mengatakan, selain menanyakan mengenai merek lokal yang paling diingat konsumen, survei ini juga menggali persepsi konsumen terhadap produk lokal. “Kami mendefinisikan merek lokal adalah merek dari produk yang berasal atau diciptakan dari dalam negeri, diproduksi dan dipasarkan di dalam negeri,” tambah Mulya.
Dari survei ini, Katadata Insight Center menyusun daftar Top 50 Merek Lokal Terpopuler yang dapat dilihat dan diunduh di: katadata.co.id/merek-lokal
Tren Produk Korea
Mulya mengatakan, survei ini juga menggali persepsi dan perilaku konsumen atas merek lokal, yang dibandingkan dengan merek internasional.
Umumnya konsumen Indonesia cenderung memilih dan menggunakan merek dalam negeri. Pilihan pada merek dalam negeri paling utama terlihat pada kategori Makanan dan Minuman, Banking & Finance, Obat-obatan dan Multivitamin, Furniture, Perawatan Diri, Baju, Kosmetik dan Sepatu. Namun pada kategori Elektronik dan Gadget, pilihan jatuh pada merek luar negeri.
Dalam survei juga ditemukan merek Korea cukup kuat untuk sejumlah kategori produk. Konsumen merujuk pada merek Korea untuk produk internasional yang mereka sukai pada kategori perawatan diri, kosmetik, dan baju.
Konsumen Indonesia juga menilai merk lokal unggul dalam hal kandungan alami produk, layanan purna jual, serta mudah dicari/tersedia di banyak tempat. Sedang merek luar negeri mereka nilai lebih unggul dalam hal keamanan produk, harga, desain produk, inovasi, kualitas, desain kemasan, dan daya tahan produk.
Merek Tiongkok dinilai unggul dalam hal harga dan kemudahan dicari. Sedang merek Jepang unggul dalam desain produk, desain kemasan, daya tahan produk, inovasi produk, dan kualitas produk.
Perilaku Belanja Konsumen
Mulya menjelaskan, dalam survei ini terlihat bahwa konsumen Indonesia cenderung memperhatikan kualitas, lebih berhati-hati dalam belanja, sukar memilih saat berbelanja, dan sebagian menjadikan belanja sebagai hiburan. Kesadaran merek dan faktor penampilan atau gaya cenderung lebih rendah dalam daftar prioritas konsumen.
“Kami juga menganalisis perilaku belanja berdasarkan generasi,” lanjut Mulya.
Generasi Z sebagai generasi termuda sangat mengutamakan kualitas, sering bingung memilih barang, menganggap belanja adalah hiburan, mengutamakan gaya dan harga murah. Generasi Y lebih menganggap belanja sebagai hiburan, mengutamakan merek, gaya dan harga murah.
Generasi X sebagai generasi dewasa dan lebih matang lebih berhati-hati dalam berbelanja. Generasi Baby boomers dalam berbelanja sudah tidak mengutamakan merek dan lain-lainnya sebagaimana generasi sebelumnya. Mereka lebih berhati-hati dalam berbelanja.
“Analisis lainnya atas perilaku belanja, kami sajikan di website Katadata. Kami berharap survei ini dapat menjadi rujukan bagi merek lokal dalam membaca perilaku konsumen dan upaya mereka merebut perhatian konsumen,” tutup Mulya Amri.(PR /Red)